faktanesia.id, Mekkah – Viral penampilan blink blink jamaah haji asal Bugis sudah berlangsung puluhan tahun lalu. Bahkan ada yang mengatakan tradisi itu turun temurun sejak 1970 dan dipertahankan sampai sekarang mengenakan penampilan blink blink tetap dipertahkan jamaah haji yang Rabu (6/7/2023) meninggalkan Tanah Suci.
Penampilan mencolok tersebut menjadi salah satu yang dinantikan petugas di daerah kerja Bandara. Mereka menantikan kedatangan jamaah asal Bugis yang terbang dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah menuju Embarkasi UPG atau Ujung Pandang.
Sehingga kabar kedatangan kelompok terbang (kloter) 3 Embarkasi Ujung Pandangan (UPG 03) sudah tiba, langsung menyebar. Benar saja keseruan langsung terjadi saat beberapa jamaah masuk dengan pakain blink blink.
Bahkan salah satu jamaah lansia secara khusus mengganti luarannya dan kerudungnya dengan pakaian warna kuning emas ditambah manik manik yang membuatnya makin “bersinar”. Untuk mengenakannya nenek bernama Hasna Nompo itu dibentu petugas Daker bandara. Termasuk juga untuk make up-nya.
Menurut Hasna, pakaian itu khusus dibawa dari kampung halaman untuk dipakai saat pulang dari haji. “Disiapkan cucu saya,” kata nenek berusia 68 tahun tersebut. Hasna langsung menjadi perhatian dan banyak yang meminta foto bareng, termasuk petugas wanita bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
Selain Hasna, ada juga jamaah yang mengenakan jubah warna pink. Tapi karena menjadi pusat perhatian dia melepaskan jubahnya. Sejak heboh pemberitaan, jamaah haji asal Bugis memilih mengenakan pakain blink blinknya sessat sebelum mendarat di Bandara Hassanudin, Makassar.
Selain pakaian, kesan blink blink juga diperlihatkan dari perhiasan yang dikenakan. Mulai gelang, cincin dan kalung bersusun. Sedangkan beberapa jemaah perempuan lainnya tak mengganti pakaiannya dengan pakaian mewah, tapi menutup lengan dan jari-jarinya dengan perhiasan gelang dan cinci berwarna kuning emas.
Demi mendukung penampilannya, perhiasan kalung bersusun dan gelang di lengan dan jarinya dibeli di Makkah. Mereka membelinya menggunakan uang rupiah yang disebutnya dengan uang Jokowi Rp100 ribuan. Mereka sengaja menggunakan aksesoris tersebut untuk nanti dibagi-bagikan sebagai oleh-oleh kepada sanak keluarga.
“Semua terima uang Jokowi, lebih gampang tinggal kalikan saja 1 riyal 4 ribu. Kalau enggak mau terima uang Jokowi, ya sudah tinggalkan saja, cari tempat belanja yang terima uang Jokowi,” ujar Kartini, jemaah asal Sidrap tersebut.
Sementara Petugas perawat yang mendampingi jemaah UPG kloter 3, Hasfiah Hamadong mengatakan, sudah merupakan tradisi orang Bugis, Sulawesi, pulang haji menggunakan pakaian mewah dan perhiasan yang disebut baju rampak. Tradisi itu disebut Sompa atau mahar.
“Layaknya wisuda setelah haji, khusus di masyarakat Bugis. Baju jahit sendiri, perhiasan emas dan kalung bersusun,” ujar Hasfiah sambil memperlihatkan fotonya mencoba baju rampa jemaah haji.
Bukan hanya jamaah perempuan laki laki , jamaah laki laki juga berpenampilan mewah, menggunakan hiasan kepala, sorban, dan kacamata hitam. “Jemaah UPG punya ciri khas, dandan dan bawa pakaian khusus yang akan dipakai saat pulang haji. Tapi khusus Bugis, memang rata-rata ibu-ibunya bajunya heboh,” kata Rina salah satu petugas PPIH Daker Bandara. (Okezone)