FAKTANESIA.ID – Wakil Presiden Republik Indonesia ke 10 & 12, Jusuf Kalla bertolak ke London pada Senin (12/1) untuk menghadiri Retret Pemikiran London untuk Minoritas Muslim yang akan berlangsung dari 13 hingga 15 Januari 2025. Forum ini mempertemukan para pemimpin Muslim dari berbagai negara untuk membahas tantangan diskriminasi, penganiayaan dan ancaman yang dihadapi komunitas Muslim minoritas di seluruh dunia.
Retret tersebut dihadiri oleh sepuluh mantan pemimpin dari negara mayoritas Muslim serta perwakilan Muslim dari Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Afrika Selatan. Fokus diskusi adalah mendukung minoritas Muslim yang sering menghadapi diskriminasi, penganiayaan, hingga ancaman genosida di berbagai belahan dunia.
Menurut penyelenggara, Justice For All, retret ini bertujuan memperkaya pemahaman tentang pengalaman Muslim minoritas, mengidentifikasi tantangan kolektif dan spesifik yang mereka hadapi, serta merumuskan strategi konkret untuk memperkuat hak, representasi dan kesejahteraan mereka.
Jusuf Kalla yang diakui secara internasional atas kontribusinya dalam menyelesaikan konflik di Aceh, Ambon dan Poso, diharapkan memberikan masukan penting untuk memperkuat dukungan global bagi komunitas Muslim minoritas.
Acara ini menerapkan aturan Chatham House, yang memungkinkan penggunaan informasi dari diskusi tanpa mengungkap identitas dan afiliasi para peserta.
Diharapkan, hasil retret ini akan memperkuat solidaritas global dan menghasilkan rencana aksi nyata yang dapat diimplementasikan oleh negara-negara mayoritas Muslim untuk memberikan dukungan yang lebih baik bagi minoritas Muslim di seluruh dunia.