FAKTANESIA.ID – Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) yang berlokasi di Jalan Turi, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, resmi memulai pembangunan gedung baru setinggi tiga setengah lantai. Prosesi groundbreaking atau peletakan batu pertama digelar pada Jumat (10/1), menandai dimulainya pengembangan fasilitas baru organisasi tersebut.
Muhammad Syahrir, Ketua Pelaksana Pembangunan, menyatakan bahwa setelah 20 tahun berdiri, gedung KAHMI membutuhkan pembaruan.
“Dengan luas lahan 350 m², gedung baru ini diizinkan memiliki tiga setengah lantai sesuai IMB, dengan anggaran sekitar Rp15 miliar,” ungkap Syahrir dalam laporannya saat acara peletakan batu pertama.
Peletakan batu pertama dipimpin oleh H. Akbar Tanjung dan dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Koordinator Presidium MN KAHMI H. Herman Khaeron, Ahmad Qodari, H. Fuad Bawazier, H. Nazar Nasution, H. Hamdan Zoelfa, Hj. Siti Zuhro, Sekretaris Jenderal MN KAHMI Syamsul Qomar, serta Bendahara Umum MN KAHMI Sabaruddin.
H. Herman Khaeron mengungkapkan bahwa hari tersebut menjadi tonggak penting untuk memulai pembangunan gedung pusat KAHMI yang diharapkan berjalan lancar dan sesuai target hingga selesai.
“Semoga proses pembangunan ini terukur dan tujuan akhirnya dapat tercapai dengan baik. Gedung ini nantinya akan menjadi wadah diskusi publik dan pusat kegiatan untuk anggota KAHMI,” ujarnya, seraya menambahkan harapannya agar gedung ini bisa rampung pada tahun 2026.
Ahmad Qodari menambahkan bahwa gedung baru ini tidak hanya akan menjadi simbol fisik, tetapi juga mencerminkan komitmen KAHMI untuk membangun solidaritas, jaringan emosional, dan perjuangan yang lebih kuat di masa depan.
Ketua Dewan Penyantun, Hamdan Zoelfa, menekankan bahwa KAHMI Center harus menjadi simbol inspirasi bagi seluruh jejaring KAHMI di Indonesia. Oleh karena itu, gedung yang dibangun harus representatif dan sesuai dengan tuntutan zaman.
Gedung baru ini memiliki basement yang akan difungsikan sebagai area parkir. Lantai pertama akan menjadi aula besar dan ruang ibadah (musholla). Lantai kedua akan digunakan oleh berbagai lembaga di bawah naungan KAHMI, termasuk lembaga zakat, lembaga halal, sekretariat, dan bendahara. Sementara itu, lantai ketiga dirancang untuk pelatihan dan pengkaderan, dilengkapi dengan 15 kamar yang mampu menampung 30 hingga 50 peserta seminar dan pelatihan.