faktanesia.id – Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyarankan agar usulan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait sertifikasi ulama yang diajukan kepada Kementerian Agama (Kemenag) dikaji lebih mendalam. Usulan tersebut muncul setelah munculnya kasus penghinaan yang dilakukan oleh ustaz Miftah Maulana Habiburrohman atau Gus Miftah terhadap seorang penjual es teh.
“Kami rasa perlu dikomunikasikan dan dikaji bersama dengan berbagai elemen kekuatan keagamaan,” ujar Haedar saat menutup acara Milad dan Tanwir Muhammadiyah ke-112 di Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (6/12).
Sebelumnya, anggota Komisi VIII DPR, Maman Imanulhaq, menyampaikan usulan agar Kemenag melaksanakan sertifikasi juru dakwah. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan para pendakwah memiliki kompetensi dan kemampuan yang memadai dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan kepada masyarakat.
“Kementerian Agama perlu melakukan sertifikasi juru dakwah,” kata Maman.
Permintaan tersebut mencuat setelah sebuah video viral menunjukkan Gus Miftah menghina seorang penjual es teh dalam sebuah kajian di Magelang, Jawa Tengah. Kejadian tersebut menuai reaksi dari berbagai pihak, termasuk seruan untuk meningkatkan kualitas pendakwah melalui program sertifikasi.