FAKTANESIA.ID — Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengingatkan seluruh jajaran Kementerian Agama untuk menjaga integritas dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. Pesan tersebut disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Tangerang, Kamis (19/12).
Dalam kegiatan yang turut dihadiri Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i, pejabat eselon I dan II, Rektor PTKN, Kepala Kanwil Kemenag se-Indonesia, serta Kepala UPT Asrama Haji penerima manfaat SBSN 2025, Menag menekankan pentingnya menjauhi tindakan melanggar aturan, terutama yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa.
“Jangan coba-coba mengambil sesuatu yang tidak halal di lingkungan Kementerian Agama,” tegas Menag. “Saya, baik secara pribadi maupun atas nama pemerintah Republik Indonesia, tidak akan menghalalkan hal yang tidak halal untuk diambil.”
Menag mengajak seluruh jajaran untuk memprioritaskan keberkahan dengan hanya mengambil yang menjadi hak secara legal. Ia juga menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto terkait pentingnya efisiensi dan efektivitas dalam pengadaan barang dan jasa.
“Efisiensi dan efektivitas harus diwujudkan dengan penghematan terhadap hal-hal yang tidak diperlukan. Ini kunci untuk mencapai tujuan bersama,” imbuhnya.
Sekretaris Jenderal Kemenag, Ali Ramdhani, menyoroti potensi risiko yang kerap muncul dalam proses pengadaan, seperti penyuapan dan kolusi. Ia mengingatkan para peserta FGD untuk menjaga amanah dan integritas dalam menjalankan tugas.
“Jangan korbankan perjuangan panjang kita demi hal yang tidak sebanding. Ingatlah, keluarga kita akan bangga jika kita menjaga nama baik,” pesan Sekjen.
FGD ini menjadi pengingat penting bagi jajaran Kemenag untuk tetap berpegang pada prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan tugas, khususnya dalam pengadaan barang dan jasa.