faktanesia.id – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memberantas korupsi, percaloan, dan gratifikasi. Dalam pertemuan yang melibatkan 550 pengusaha mitra pada Rabu (30/10), Amran menekankan pentingnya integritas dalam setiap kerja sama dengan Kementan.
“Kami berterima kasih kepada para pengusaha yang sudah berjanji untuk tidak melakukan korupsi, tidak memakai calo, dan tidak melobi. Kami ingin Kementan dan para mitra terhormat bersama-sama,” ujar Amran dalam sesi Arahan Komitmen Integritas Mitra di Kantor Pusat Kementan.
Dalam kesempatan itu, Amran meminta para pengusaha menuliskan nama pegawai Kementan yang mungkin terlibat praktik gratifikasi atau calo yang kerap menawarkan jasa. Ia juga membuka kontak pengaduan untuk melaporkan segala bentuk penyelewengan di lingkungan Kementan.
“Silakan tulis di kertas yang sudah disediakan. Ini demi kebaikan kita bersama, dan nama-nama tersebut akan saya tindaklanjuti. Setuju untuk bersih-bersih?” tanya Amran, yang disambut setuju oleh para pengusaha.
Amran juga mengadakan sesi tanya jawab langsung. Salah satu pertanyaan terkait apakah upaya bersih-bersih ini mencakup Kementan di pusat saja atau menyeluruh. Menjawab pertanyaan tersebut, Amran memastikan bahwa program integritas ini berlaku di seluruh Indonesia, termasuk Kementan di daerah.
“Program ini untuk seluruh Kementan. Jika ada hal yang mencurigakan dalam tender daerah, laporkan kepada kami. Jangan khawatir, kalian akan dilindungi,” tegasnya.
Selain itu, Amran juga menanggapi pertanyaan dari mitra penyedia benih hortikultura tentang pengurangan pengadaan benih bawang putih. Ia menjelaskan bahwa saat ini Kementan fokus pada penyediaan beras sebagai prioritas utama, mengingat kondisi permintaan beras yang tinggi pada awal tahun.
Lebih lanjut, Amran meminta agar para mitra mendukung komitmen bersih Kementan dengan tidak melakukan lobi, gratifikasi, atau memberikan fee dalam proyek pengadaan.
“Pengusaha tidak perlu modus, tidak perlu traktir makan, kirim parsel, atau hadiah lainnya untuk Kementan. Jangan ada macam-macam,” tambahnya dengan tegas.
Pada hari sebelumnya, Selasa (29/10), Kementan menggelar penandatanganan pakta integritas bagi pejabat Eselon I, sebagai bentuk komitmen dalam menjaga pemerintahan yang bersih, sesuai dengan arahan Presiden untuk memberantas praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme di lingkungan pemerintah.
“Kita tidak boleh bermain-main. Sesuai arahan Presiden, kita harus mencegah dan menghentikan praktik korupsi, nepotisme, dan kolusi. Ini tidak bisa ditoleransi,” ujar Amran.
Begitupun dengan salah satu mitra penyedia benih hortikultura yang mempertanyakan berkurangnya pengadaan untuk benih bawang putih. Mentan Amran menanggapi bahwa saat ini fokus Kementan memang pada penyediaan pangan.
“Saya mau program bawang putih, tapi saat ini kita mau beras dulu. Januari-Februari 2024 banyak orang antri cari beras. Jadi, memang kita fokus pangan dulu,” respons Amran.
Mentan Amran selanjutnya mengajak pengusaha mitra agar mendukung kegiatan ‘bersih-bersih’ Kementan dengan berpartisipasi tidak melakukan lobi, gratifikasi, ataupun memberikan fee untuk proyek pengadaan.
“Pengusaha gak usah modus-modus. Gak usah ngajak ngopi, gak usah traktir makan, gak perlu lagi kirim parsel untuk ulang tahun atau hari raya ke Kementan. Jangan ada macam-macam,” tegas Amran.
Sebelumnya, Kementan juga memperkuat internal mewujudkan pemerintahan yang bersih. Pada Selasa (29/10), dilakukan penandatanganan pakta integritas untuk pejabat Eselon I sebagai wujud nyata komitmen seluruh jajaran dalam menjaga integritas dan transparansi.
“Kita tidak boleh bermain-main. Sesuai arahan Bapak Presiden, kita harus melakukan pencegahan dan menghentikan praktik korupsi, nepotisme, dan kolusi. Itu semua tidak boleh terjadi,” ungkap Amran pada Selasa (29/10).