FAKTANESIA.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros berhasil menyelesaikan seluruh tanggungan keuangan daerah pada akhir tahun 2024. Mulai dari pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), sertifikasi guru, hingga penyelesaian kegiatan kontraktual pihak ketiga. Hal ini disampaikan Bupati Maros, Chaidir Syam, saat ditemui di Rumah Jabatan Bupati, Rabu (1/1).
Ia menegaskan bahwa Pemkab Maros menutup tahun 2024 tanpa menyisakan utang.
“Kita bersyukur di Maros mampu menyelesaikan semua tanggungan. Banyak daerah lain yang kesulitan, tapi kita alhamdulillah tidak ada utang di tahun 2024,” ujar Chaidir.
Chaidir memaparkan rincian pembayaran yang telah dilakukan. TPP ASN sebesar Rp3 miliar telah dibayarkan untuk 12 bulan, sertifikasi guru Rp23 miliar, honor tenaga honorer Rp900 juta, dan tenaga PAUD Rp1,3 miliar. Selain itu, Anggaran Dana Desa (ADD) untuk pembangunan serta Penghasilan Tetap (Siltap) kepala desa dan perangkatnya sebesar Rp76,8 miliar juga telah terselesaikan.
Pembayaran terbesar, menurut Chaidir, adalah untuk kegiatan kontraktual kepada pihak ketiga yang mencapai Rp385 miliar. “Semua sudah kita selesaikan di akhir tahun ini, jadi tidak ada lagi utang yang tertinggal,” katanya.
Dengan capaian tersebut, Chaidir optimis Pemkab Maros dapat menjalankan program-program strategis yang telah dirancang bersama DPRD Maros untuk tahun 2025. Terlebih, ia akan melanjutkan kepemimpinannya hingga 2030.
“Insya Allah ke depan, kami akan lebih optimal dalam merealisasikan program yang telah tertuang di RPJMD. Tentu ini semua berkat kerja keras seluruh jajaran pemerintahan, DPRD, dan pihak terkait lainnya,” lanjutnya.
Ketua DPRD Maros, Gemilang Pagessa, turut mengapresiasi keberhasilan Pemkab Maros dalam mengelola keuangan. Ia berharap tata kelola ini terus ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang.
“Kita patut bangga dan mempertahankan prestasi ini. Di tahun mendatang, pengelolaan keuangan daerah harus semakin baik,” kata Gemilang.
Ia juga memaparkan proyeksi APBD Kabupaten Maros tahun 2025 yang mencapai lebih dari Rp1,6 triliun, mengalami kenaikan Rp39 miliar dari tahun sebelumnya. Pendapatan Asli Daerah (PAD) diproyeksi sebesar Rp352 miliar, dengan pendapatan transfer Rp1,288 triliun.
Untuk belanja, dialokasikan sebagai berikut: belanja operasi Rp1,140 triliun, belanja modal Rp330,7 miliar, belanja tak terduga Rp6,5 miliar, dan belanja transfer Rp161,7 miliar.
“Proyeksi ini menunjukkan optimisme bahwa Maros akan lebih maju dalam tata kelola keuangan dan pelayanan masyarakat,” pungkas Gemilang. (AF Clavo)