faktanesia.id – Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, bersama jajaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang melaksanakan studi komparatif ke Banda Aceh. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat fondasi Kota Tangerang sebagai Kota Akhlakul Karimah melalui pembelajaran tentang pengelolaan organisasi keagamaan dan kemasyarakatan di Serambi Mekah.
Rombongan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang diterima langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Banda Aceh, Bachtiar, di Kantor Pemkot Banda Aceh, Selasa (3/12).
“Alhamdulillah, kami dari Pemkot bersama MUI Kota Tangerang berkesempatan untuk studi komparatif terkait moderasi beragama dan implementasi syariat Islam di Kota Banda Aceh,” ujar Dr. Nurdin dalam sambutannya.
Ia berharap kunjungan ini dapat menjadi momen penting untuk memperkaya wawasan, khususnya bagi Pemkot, MUI, Dewan Masjid Indonesia, serta organisasi keagamaan di Kota Tangerang.
“Insya Allah, banyak hal baik dari kota ini yang bisa kita implementasikan di Kota Tangerang. Ini akan semakin memperkuat fondasi Akhlakul Karimah di tengah masyarakat,” tambahnya.
Dr. Nurdin juga menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari Pemkot Banda Aceh. “Terima kasih kepada Pemkot Banda Aceh yang telah menerima kami dengan sangat baik. Kegiatan ini berjalan lancar, dan kami mendapatkan banyak pelajaran berharga tentang pengelolaan program keislaman dan sosial lainnya,” tutupnya.
Sekda Banda Aceh, Bachtiar, turut mengapresiasi kunjungan Pemkot Tangerang ke Banda Aceh. Menurutnya, kolaborasi ini memberikan manfaat bagi kedua pihak.
“Alhamdulillah, di hari yang berbahagia ini kami bisa berbagi pengalaman dengan Pemkot Tangerang. Begitu juga kami mendapatkan banyak hal baru dari Kota Akhlakul Karimah ini. Semoga hubungan baik ini terus terjalin, dan kita dapat saling bertukar pikiran untuk kemajuan bersama,” ujarnya.
Kegiatan studi komparatif ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara nilai-nilai syariat Islam dan moderasi beragama di Kota Tangerang, sekaligus menjadi inspirasi untuk memperluas penerapan program keagamaan yang lebih inklusif dan harmonis.