faktanesia.id – Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Sesditjen PHU) Kementerian Agama, Saiful Mujab, mengingatkan calon petugas haji untuk senantiasa mengutamakan niat tulus dalam melayani jemaah haji.
Hal ini disampaikan saat menghadiri Proses Seleksi Computer Assisted Test (CAT) Tahap II Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan PPIH Kloter Tahun 1446 H/2025 M di Aula Asrama Haji Indramayu, Jawa Barat, pada Kamis (5/12).
“Tes CAT dilakukan agar hasilnya benar-benar sesuai amanat Undang-undang. Suksesnya penyelenggaraan ibadah haji itu banyak ditentukan oleh Bapak dan Ibu sebagai petugas. Petugas sebagai garda terdepan dalam memberikan layanannya, terutama yang menyertai jemaah. Niatkan untuk mengabdi, mewakafkan diri di segala sisi. Mulai dari pembinaan, perlindungan, itu betul-betul tertanam dalam diri kita. Betul-betul niat karena ingin melayani jemaah,” ujar Saiful Mujab.
Saiful menjelaskan, seleksi tahap kedua ini menggunakan metode Computer Assisted Test (CAT) dan wawancara daring sebagai upaya meningkatkan keadilan dan transparansi dalam proses seleksi.
“Haji ini adalah hajat nasional, sebuah ibadah yang terikat oleh ruang. Oleh karenanya, kali ini seluruh Indonesia mengadakan tes selektif. Jadi bukan hanya Bapak dan Ibu di Jawa Barat, tapi seluruh Indonesia akan memulai CAT ini secara serentak tepat pukul 9 pagi,” tambahnya.
Saiful juga menyampaikan apresiasinya kepada Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat atas penerapan wawancara daring sebagai bagian dari seleksi.
“Langkah ini sangat positif untuk menghindari kecurangan. Semoga ini menjadi contoh bagi pelaksanaan seleksi nasional ke depannya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Ajam Mustajam, menegaskan bahwa proses seleksi ini dilakukan secara transparan dengan hasil berdasarkan kemampuan peserta.
“Di era sekarang, dalam rekrutmen petugas, terus dilakukan perbaikan. Untuk menghindari ketidakadilan serta membuktikan bahwa Kementerian Agama tidak terlibat praktik koruptif dan pungli, proses seleksi ini kita ubah. Semua dilakukan tanpa tatap muka, cukup menggunakan Zoom,” jelas Ajam.
Ajam juga mengingatkan para calon petugas haji untuk selalu mengedepankan pelayanan kepada masyarakat.
“Niatkan mewakafkan diri untuk melayani jemaah. Jangan cederai tugas mulia ini demi kepentingan pribadi. Prestasi yang baik dari petugas tahun lalu harus dijaga, jangan sampai ternoda oleh perilaku yang tidak terpuji,” tegasnya.
Dalam seleksi tahap kedua ini, sebanyak 536 peserta dari Provinsi Jawa Barat mengikuti proses seleksi.
“Peserta untuk PPIH Kloter terdiri dari 251 ketua kloter dan 165 pembimbing ibadah haji kloter. Sementara untuk PPIH Arab Saudi, terdiri dari 31 orang layanan bimbingan ibadah, 29 orang layanan transportasi, 28 orang layanan akomodasi, 28 orang layanan konsumsi, serta 4 orang layanan Siskohat. Proses seleksi ini juga melibatkan 40 penguji,” tutup Ajam. (Humas Kemenag Jabar)