faktanesia.id – Ketua Umum Palang Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK), mengimbau masyarakat Aceh agar menyambut para pengungsi Rohingya yang terdampar di Indonesia dengan sikap beradab. Pernyataan ini merespons kejadian lebih dari 150 imigran Rohingya yang ditolak warga di Jeulingke, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh.
“Sebagai umat Islam, kita harus membantu orang yang kesusahan karena itu adalah perintah agama,” ujar JK di kediamannya di Makassar, Sabtu, (9/11).
JK menekankan pentingnya memperlakukan pengungsi dengan sikap yang baik.
“Di Eropa, meskipun banyak pengungsi dari Afrika, mereka tetap diterima tanpa memandang jumlahnya,” tambahnya.
Menurut JK, pengungsi Rohingya yang terdampar di Indonesia menghadapi situasi darurat kemanusiaan. Ia menilai bahwa mereka tidak akan meninggalkan negara mereka tanpa adanya masalah serius.
“Mereka tidak akan mengungsi jika tidak ada masalah di negara asalnya,” lanjutnya.
JK juga mendorong pemerintah Indonesia untuk memberikan tempat bagi para pengungsi ini. Ia menambahkan bahwa penanganan pengungsi Rohingya ini berada di bawah kendali UNHCR, sehingga pemerintah dapat bekerja sama dengan badan tersebut untuk mencarikan solusi, termasuk menyalurkan mereka ke negara lain yang bersedia menerima.
JK turut mengkritik perlakuan warga yang menempatkan para pengungsi di atas truk selama dua hari terakhir. Ia menilai tindakan tersebut tidak manusiawi.
“Tentu ini tidak berperikemanusiaan jika mereka dibiarkan di atas truk selama dua hari. Bagaimana mereka bisa makan dan menjaga kebersihan diri?” ungkap JK.
Sebagai informasi, sebanyak 152 imigran Rohingya ditolak oleh warga di Jeulingke, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Awalnya, pengungsi ini berasal dari Aceh Selatan, namun setibanya di Banda Aceh, mereka kembali dipulangkan oleh warga setempat. Para pengungsi tiba di Simpang Mesra, Lamnyong, sekitar pukul 19.15 WIB, Kamis (7/11), menggunakan lima truk yang kemudian parkir di pinggir jalan menuju Darussalam.