FAKTANESIA.ID – Ketua MPR RI Dr. Ahmad Muzani melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa, di kantor pusat Liga Muslim Dunia di Makkah Al-Mukarromah pada Kamis (21/12).
Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas berbagai isu strategis terkait perkembangan dunia Islam, perdamaian global, kemanusiaan, dan pentingnya penguatan konsep wasatiyyat Islam atau Islam moderat.
Ketua MPR RI hadir didampingi sejumlah tokoh, antara lain Wakil Ketua MPR Abcandra Akbar, Anggota MPR Himmatul Aliyah, Konsul Jenderal RI di Jeddah Yusron Ambari, Sekjen MPR Siti Fauziah, Penasihat ASFA Dr. Ali Hasan Al-Bahar, serta Sekjen ASFA Foundation dan Pimpinan Pondok Modern Tazakka Batang KH. Anizar Masyhadi, MA.
Sekjen Liga Muslim Dunia, Dr. Muhammad Al-Isa, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan tersebut. Menurutnya, Indonesia merupakan contoh nyata dalam menjaga keberagaman dan persatuan di tengah masyarakat multikultural. “Indonesia adalah model sukses bagi dunia dalam menciptakan harmoni sosial,” ujarnya.
Al-Isa juga menegaskan bahwa hubungan antara Liga Muslim Dunia dan Indonesia telah terjalin erat, termasuk melalui berbagai inisiatif yang digagas Ketua ASFA Foundation, Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin Kambo.
Sementara itu, Ahmad Muzani menyoroti peran penting Liga Muslim Dunia dalam mempromosikan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin serta menyebarkan nilai-nilai toleransi di kancah internasional.
“Kami sangat mengapresiasi peran Liga Muslim Dunia dalam membangun perdamaian dan harmoni, baik di dunia Islam maupun Barat,” ujar Muzani.
Selain itu, Ketua MPR juga menjelaskan visi Presiden Prabowo untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program gizi nasional serta pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk menghadapi bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045.
Sebagai penutup, Ahmad Muzani menyampaikan undangan resmi kepada Sekjen Liga Muslim Dunia untuk berkunjung ke Indonesia. Kunjungan tersebut direncanakan mencakup pertemuan dengan pimpinan dan anggota MPR, tokoh agama, pimpinan ormas Islam, pemimpin perguruan tinggi, pesantren, serta tokoh-tokoh nasional.