faktanesia.id – Wakil Presiden ke-13 RI, Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin, menghadiri sekaligus membuka acara Musyawarah Nasional (Munas) V Perempuan Bangsa sebagai Badan Otonomi (Banom) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Hotel Sultan, Jakarta, pada Sabtu, (30/11).
Dalam sambutannya, KH. Ma’ruf Amin mengapresiasi berbagai capaian Perempuan Bangsa sebagai organisasi sayap PKB yang bersifat terbuka dan modern, mengakomodasi semua kalangan perempuan di Indonesia.
“Semua itu sesuai dengan visi PKB sebagai partai rahmatan lil alamin,” tegas KH. Ma’ruf Amin.
Terselenggaranya Munas ini, menurut KH. Ma’ruf Amin, menandakan bahwa gerakan politik Perempuan Bangsa dapat melangkah lebih jauh. Ia menekankan pentingnya peran Perempuan Bangsa untuk tidak hanya sekadar ikut mewarnai politik, tetapi juga menjadi penentu dalam pengambilan kebijakan politik di tingkat nasional.
“Karena itu, Perempuan Bangsa harus terus meningkatkan Sumber Daya Manusianya (SDM), mencetak kader unggul dan berkualitas serta tangguh,” kata KH. Ma’ruf Amin.
Selain itu, KH. Ma’ruf Amin mengingatkan pentingnya membangun kembali konsolidasi dengan berbagai pihak yang memiliki basis ideologis sama dengan PKB, sejalan dengan komitmen yang dicanangkan pada 1998 saat PKB berdiri.
Ia juga menilai Perempuan Bangsa sebagai wadah yang strategis bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam politik nasional.
“Harus memegang teguh Komitmen 1998, loyal, dan tangguh dalam pengabdian kepada masyarakat,” lanjutnya.
Salah satu hal penting lainnya yang disampaikan KH. Ma’ruf Amin adalah pentingnya Perempuan Bangsa menjalin komunikasi intensif dengan para ulama, sekaligus turut aktif membangun kesadaran politik para kiai dan ibu nyai.
“Caranya dengan menyambungkan kembali konektivitas antar kiai dan ibu nyai. Maklum saat ini kesadaran politik para kiai dan nyai di Indonesia menurun,” ungkap KH. Ma’ruf Amin.
KH. Ma’ruf Amin menutup sambutannya dengan menegaskan bahwa momen ini merupakan waktu yang tepat bagi Perempuan Bangsa untuk semakin aktif bergerak dalam politik Indonesia melalui konsolidasi yang terbuka bagi semua perempuan dan membangun konektivitas dengan para ulama.