FAKTANESIA.ID – Institut Pertanian Bogor (IPB) memulai tahun 2025 dengan memperkuat kolaborasi strategis melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Himpunan Pengasuh Pesantren Indonesia (P2I), difasilitasi oleh ASFA Foundation. Kerja sama ini difokuskan pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan kemandirian pangan dengan tujuan memperkuat kontribusi pesantren dalam pembangunan nasional.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor IPB Prof. Arif Satria dan Presiden P2I KH Dr. M Tata Taufik di Kampus IPB, Bogor, Senin (6/1).
Prof. Arif mengungkapkan bahwa kerja sama dengan lembaga pesantren bukanlah hal baru, namun kali ini fokus pada program beasiswa khusus bagi kader pesantren.
“Namun baru kali ini, kami bekerja sama untuk program beasiswa untuk kader pesantren yang nantinya mereka akan kembali membangun pesantren tempat mereka semula belajar,” ujar Prof. Arif dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman dan FGD antara IPB dan P2I.
Ia menjelaskan bahwa program beasiswa ini serupa dengan beasiswa untuk mahasiswa utusan daerah, yang mensyaratkan penerima beasiswa untuk kembali ke daerah asal setelah lulus guna memperkuat pembangunan.
Selain beasiswa, Prof. Arif menyoroti tiga hal penting terkait SDM dan pangan.
“Dunia sangat membutuhkan pangan,” katanya.
Pesantren, lanjutnya, merupakan contoh pengelolaan pangan yang terintegrasi mulai dari produksi, pengolahan, hingga distribusi.
“Saya melihat pesantren merupakan inspirasi kemandirian pangan,” ujarnya.
Program One Village One CEO juga diangkat dalam diskusi tersebut. Prof. Arif menyebut bahwa alumni IPB telah hadir di 6.600 desa, setara dengan 6,9 persen desa di Indonesia. Ia mencontohkan kesuksesan alumni IPB yang memproduksi pupuk dari limbah kambing dan mengekspornya ke 11 negara.
Di sisi lain, ia menyoroti tantangan besar berupa tingginya tingkat makanan terbuang (food waste) dan hilangnya makanan (food lost).
“Dengan kolaborasi ini, IPB dan pesantren diharapkan dapat menekan angka food waste dan food lost sehingga Indonesia menjadi acuan dunia dalam produksi, pengelolaan, distribusi, dan konsumsi pangan secara optimal dan bijaksana,” tegasnya.
Prof. Arif juga menekankan pentingnya peran ulama pesantren dalam masyarakat.
“Ketika pandemi Covid-19 terjadi, survei menunjukkan bahwa yang pertama didengar masyarakat adalah tokoh agama, ini termasuk orang-orang pesantren, baru setelah itu dokter,” ungkapnya.
Ketua ASFA Foundation, Komjen Pol (Purn) Syafruddin, menyambut baik kerja sama tersebut. Ia menuturkan bahwa kolaborasi serupa telah dijalin dengan berbagai universitas ternama di dalam dan luar negeri.
“Kita sudah kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Al Azhar Mesir, Ummul Qura Makkah, Madinah Islamic University, Coventry di Inggris, Mohammed bin Zayed di Uni Emirate Arab, Cordova dan Sevilla University dan banyak lagi,” ungkapnya.
Ia berterima kasih kepada IPB atas kerja sama ini dan berharap kolaborasi terus berlanjut menuju Indonesia Emas 2045.
“Tentu kami mengharapkan kolaborasi ini akan terus berjalan sehingga kita bisa sama-sama menuju Indonesia Emas 2045,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi periode 2018-2019.
KH Dr. Anang Rikza Masyhadi, Sekjen Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG), menjelaskan bahwa kerja sama ini akan melibatkan berbagai pesantren, baik ashriyah (modern), salafiyah (NU), maupun Muhammadiyah. Kader pesantren akan difasilitasi untuk menempuh studi di IPB dan kembali ke pesantren masing-masing guna mengembangkan SDM berkualitas.
“Kerja sama ini juga bersama ASFA Foundation, Lazismu, Lazisnu, kemudian banyak pesantren, ada Tebuireng, al Anwar, Gontor, dan banyak lagi. Kita selalu kolaborasi untuk pengembangan pendidikan demi menyiapkan SDM masa depan yang akan membangun bangsa ini,” tutur Kiai Anang.
Ia menambahkan bahwa ASFA Foundation telah memberikan beasiswa kepada 1.700 kader pesantren yang tersebar di 93 perguruan tinggi dalam negeri dan 22 luar negeri.
“Sebanyak 47 persen belajar sains, 40 persen belajar agama, dan 13 persen humaniora,” imbuhnya.
Anang berharap kerja sama ini semakin memperkokoh peran alumni pesantren dalam membangun dan mengharumkan bangsa.