faktanesia.id – Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, menyoroti kondisi cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia belakangan ini. Ia mengingatkan Pemerintah untuk memperkuat infrastruktur mitigasi bencana demi melindungi keselamatan masyarakat.
“Situasi alam yang semakin sulit diprediksi memaksa negara untuk lebih sigap dan responsif dalam mengantisipasi bencana yang bisa terjadi kapan saja. Selain mitigasi, Pemerintah juga perlu fokus pada penguatan infrastruktur kebencanaan,” kata Iwan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/12/2024).
Iwan menjelaskan, infrastruktur kebencanaan mencakup bangunan vital, fasilitas umum, transportasi, telekomunikasi, serta sistem kelistrikan yang mampu bertahan menghadapi bencana. Menurutnya, prioritas utama Pemerintah adalah memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat di tengah situasi darurat.
“Kerja sama antara BMKG, BNPB, TNI/Polri, Basarnas, dan pihak-pihak terkait sangat penting untuk meningkatkan efisiensi penanganan bencana,” tegasnya.
Koordinasi yang solid, menurut Iwan, dapat meminimalkan risiko dan memastikan keselamatan masyarakat. Ia juga mendukung langkah-langkah mitigasi bencana yang terus dilakukan Pemerintah, seraya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada selama cuaca ekstrem berlangsung.
“Kita harus bekerja bersama untuk memastikan Indonesia lebih siap menghadapi cuaca ekstrem yang kini makin sering terjadi,” ujarnya.
Sejumlah wilayah telah terdampak bencana akibat cuaca ekstrem. Kabupaten Sukabumi, misalnya, dilanda banjir, longsor, dan pergeseran tanah yang mengakibatkan rusaknya rumah-rumah warga serta fasilitas umum. Iwan mendesak Pemerintah untuk segera melakukan rehabilitasi di daerah terdampak.
“Setelah bencana di Sukabumi, kementerian dan lembaga terkait harus segera memperbaiki rumah warga, jalan, serta jembatan agar masyarakat dapat kembali beraktivitas normal,” ungkapnya.
Di Bali, badai puting beliung baru-baru ini merusak sejumlah rumah dan merenggut nyawa dua wisatawan asing yang tertimpa pohon tumbang di kawasan wisata Monkey Forest, Ubud. Peristiwa ini memperlihatkan pentingnya kesiapsiagaan yang lebih baik untuk menghadapi bencana alam.
“Melihat situasi bencana yang kian sering terjadi, respons cepat dan koordinasi yang efektif dari semua pihak sangat dibutuhkan,” tegas legislator dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan II ini.
Iwan juga menekankan pentingnya sistem peringatan dini yang lebih baik. Ia meminta BMKG untuk memberikan informasi cuaca dan peringatan bencana dengan lebih efektif, termasuk melalui optimalisasi media sosial dan platform digital agar informasi dapat tersebar cepat.
“BMKG harus memastikan peringatan dini menjangkau masyarakat dengan akurat dan tepat waktu, sehingga mereka bisa bersiap untuk meminimalkan dampak bencana,” pungkasnya.