faktanesia.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus berkomitmen mempercepat penurunan angka stunting melalui pendekatan kolaboratif dan terintegrasi. Hal ini disampaikan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kota Tangerang yang berlangsung di Ruang Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, pada Kamis (5/12).
“Penanganan stunting memerlukan komitmen kita semua. Akhir tahun ini kita percepat penurunan stunting, dengan kolaborasi menjadi kunci dalam memastikan kebijakan di tingkat pusat hingga daerah dapat terintegrasi dengan baik di lapangan. Hilirisasi kebijakan ini harus kita jadikan aktivitas nyata yang berdampak langsung,” tegas Pj wali kota.
Berdasarkan data terbaru pada Oktober 2024, prevalensi stunting di Kota Tangerang tercatat sebesar 5,6 persen, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional. Bahkan, Kota Tangerang dinobatkan sebagai kota dengan kinerja terbaik dalam penanganan stunting di tingkat Provinsi Banten. Meski demikian, Pj wali kota mengingatkan bahwa capaian tersebut tidak boleh membuat pemerintah daerah berpuas diri.
“Kita tidak boleh berhenti pada indikator keberhasilan saja. Upaya penanganan stunting, baik yang bersifat spesifik maupun sensitif, akan terus dimaksimalkan. Harapan kita adalah mewujudkan generasi anak-anak Kota Tangerang yang sehat dan cerdas,” ujarnya.
Pada tahun 2024, menurut Dr. Nurdin, Kota Tangerang menjadi salah satu daerah yang menerima insentif fiskal dari pemerintah pusat. Dana tersebut dimanfaatkan oleh Pemkot untuk menginisiasi program pemberian modal kerja kepada keluarga dengan balita yang berisiko stunting.
“Setiap kelurahan akan mendapatkan bantuan sebesar Rp20 juta untuk satu keluarga. Program ini bertujuan mendukung peningkatan ekonomi dan penanganan stunting secara berkelanjutan. Kita tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga mendampingi mereka agar dapat lebih fokus pada pengembangan ekonomi keluarga sekaligus memastikan anak-anak mereka memperoleh nutrisi dan perawatan yang optimal,” jelasnya.
Melalui langkah-langkah ini, Pj wali kota menyampaikan optimisme bahwa Pemkot Tangerang mampu menjalin kolaborasi yang kuat dengan berbagai elemen masyarakat, sehingga prevalensi stunting di kota ini dapat terus menurun.
“Outcome utamanya adalah memastikan anak-anak di Kota Tangerang tumbuh sehat dan berdaya saing, sebagai generasi penerus bangsa,” tutupnya.