Faktanesia.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mengupayakan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti genangan akibat curah hujan tinggi dan banjir rob. Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta untuk memantau perkembangan cuaca secara berkala dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
Pj. Gubernur Teguh menyatakan, sinergi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah dilakukan untuk mempercepat penanganan banjir rob. Kolaborasi tersebut melibatkan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Satpol PP, Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), serta Babinsa TNI.
“Melalui sinergi ini, kami telah menyiagakan perahu karet dan perahu sekoci PE (polyethylene) untuk transportasi warga, pompa polder, pompa mobile, dan pompa stasioner, serta satgas perbantuan. Bantuan berupa nasi box dan air mineral juga telah disalurkan untuk makan pagi, siang, dan malam,” ungkap Teguh dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/12).
Teguh juga memaparkan upaya jangka panjang melalui pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di 12 titik lokasi dengan panjang keseluruhan mencapai 39 kilometer. Dari total tersebut, 21 kilometer berada di bawah kewenangan Pemprov DKI Jakarta, di mana 8,2 kilometer sudah selesai dibangun, sementara 12,8 kilometer sisanya masih dalam proses.
“Sisanya, sepanjang 18 kilometer adalah kewenangan Pemerintah Pusat, di mana 14,7 kilometer sudah terbangun dan 3,3 kilometer belum selesai. Pembangunan ini kami targetkan rampung pada 2030,” jelas Teguh.
Selain pembangunan infrastruktur, Pemprov DKI Jakarta juga telah melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebanyak dua kali, yaitu Tahap I pada 7-9 Desember dan Tahap II pada 13-16 Desember. Teguh menjelaskan, operasi ini bertujuan untuk mengurangi intensitas hujan serta menurunkan risiko banjir dan genangan.
“Pada OMC Tahap I, intensitas hujan berhasil dikurangi hingga 67 persen di beberapa wilayah Jakarta. Operasi ini akan dilanjutkan sesuai kebutuhan dan anggaran,” tambahnya.
Plt. Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta, Ika Agustin, menjelaskan bahwa durasi banjir rob bervariasi tergantung siklus pasang surut, topografi wilayah, dan kondisi cuaca.
“Rob biasanya berlangsung sekitar dua hingga enam jam setiap kali air pasang. Di wilayah dengan topografi rendah atau di bawah permukaan laut, air rob bisa terperangkap lebih lama. Oleh karena itu, kami mengoptimalkan penggunaan pompa stasioner dan mobile, serta saluran drainase agar air dapat mengalir dengan lancar,” ujar Ika.
Pemprov DKI Jakarta berharap langkah-langkah ini dapat meminimalkan dampak bencana hidrometeorologi dan memberikan rasa aman bagi masyarakat.