faktanesia.id – Calon wakil gubernur Jakarta Pendamping Ridwan Kamil, Suswono, menyebut janda kaya sebaiknya menikahi pemuda pengangguran. Ia membuat permisalan kasus Siti Khadija RA saat menikahi Rasulullah Muhammad SAW.
“Setuju ya? Coba ingat Khadijah enggak? Tau Khadijah kan? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya Nabi waktu itu belum jadi Nabi. Masih 25 tahun pemuda kan? Nah itu contoh kaya begitu,” ucap Suswono
Pernyataan ini sontak mendulang kritik panas masyarakat. Kalimat politisi Partai Keadilan Sejahtera itu, dinilai menyamakan status Rasulullah SAW sebagai pemuda pengangguran.
Bahkan nitizen menilai, pernyataan Suswono ini sudah tergolong pelecehan terhadap Rasulullah yang berarti penistaan terhadap Islam dan kaum muslimin. Masuk delik pidana Pasal 156 dan 156 (a) KUHP tentang penodaan agama di Indonesia.
Tak habis pikir, dapat inspirasi dari mana Suswono bisa sangat percaya diri membuat permisalan seperti itu ?
Kalau memang dimaksudkan sebagai candaan, apakah pantas, bercanda lewat analogi atau contoh yang substansinya malah merendahkan, melecehkan Rasulullah SAW ?
Rasullah Muahmmad SAW bukan pemuda pengangguran baik di saat sebelum jadi Nabi ataupun sebelum menikah dengan Khadijah. Dikisahkan dalam buku “Harta Nabi” karya Abdul Fattah As-Samman, Rasulullah adalah salah satu pengusaha paling sukses sebelum menikah.
Semasa di Mekah, harta kekayaan Rasullah yang diukur berdasarkan neraca dagangnya mencapai 1.216.363 gram emas atas usaha, 1.251.601 gram emas pembiayaan (investasi dan sedekah) dan 15 bidang tanah dengan masing-masing harga jual sebesar 25,5 kg emas yg diwakafkan.
Ini belum termasuk harta-harta lainnya. Bahkan mahar Rasulullah SAW ketika menikahi Khadijah tidak main-main.
Ibnu Hisyam meriwayatkan:
وَأَصْدَقَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِشْرِينَ بَكْرَةً
Rasulullah SAW memberi mahar kepada Khadijah sebanyak 20 bakrah.
Bakrah adalah unta betina muda. Jika diuangkan, rata-rata harganya sekarang sekitar Rp 55 juta per ekor x 20 ekor = Rp 1,1 miliar. Belum lagi ditambah beberapa keping emas. Total mahar ditaksir capai Rp 1,3 miliar.
Harta kekayaan dan mahar yang diberikan, menunjukan, sebelum menikahi Khadijah atau sebelum menjadi nabi, Rasulullah adalah sosok tajir dan kaya-raya.
Apakah pemuda pengangguran punya kemampuan memberi mahar setara Rp 1,3 miliar ?
Sorang pemudah berusia 25 tahun menikah dengan mahar setara Rp 1,3 miliar, tergolong kaya atau miskin ?
Terpentingnya, harta kekayaan Rasulullah SAW bukan berasal dari warisan atau karena diangkat menjadi raja. Hartanya diperoleh dari hasil kerja keras beliau selama bertahun-tahun.
Sedari kecil, sejak usia 9 tahun, Rasulullah sudah terbiasa bekerja keras. Menjalani profesi sebagai pedagang. Di bawah asuhan pamannya, Abu Thalib, Rasulullah SAW belajar dan mempraktekan ilmu dagang secara profesional.
Beliau bahkan jalani aktifitas dagang sampai mancanegara, yakni ke daerah Syam: Lebanon, Palestina, Suriah, Yordania.
Dengan karakter yang jujur dan adil, reputasi beliau mengemuka sebagai pedagang paling terpercaya. Banyak yang mempercayakan modal dan barangnya untuk didagangkan Rasulullah SAW dengan sistem bagi hasil saling menguntungkan.
Bukan hanya dengan Khadijah RA, saat menikah dengan Aisyah RA, Rasulullah SAW juga memberikan mahar berupa uang 500 dirham. Dikonversikan dalam emas setara 200 gram emas terbaik saat ini.
Jika merujuk pada hasil konversi dalam emas, maka mahar Rasulullah SAW yang diberikan kepada Aisyah juga senilai Rp1.3 miliar. Jika menggunakan hitungan emas 24 karat per gram yang dihargai setara Rp6.5 juta = Rp 1,3 miliar
Seorang pria menikah dengan mahar Rp 1,3 miliar, tergolong kaya atau miskin ?
Bahkan ketika menikah dengan Hindun atau Ummu Habibah RA, mahar Rasulullah setara 4.000 dirham.
Dalam riwayat juga diceritakan, Rasulullah pernah merasakan hidup miskin, pada tahun awal Hijrah ke Madinah.
Tapi pas perang Badar, bertepatan tahun kedua Hijriyah, Rasulullah dapat harta rampasan perang 50.000 keping uang emas dinar.
Satu kepingnya setara 4,25 gram atau setara Rp 2.000.000 x 50.000 keping = Rp 100 miliar. Bagian Rasilullah adalah 20% atau Rp 20 miliar.
Kalau ada orang pegang uang Rp 20 miliar, tergolong kaya atau miskin ?
Tapi harta kekayaan Rasulullah tidak diperuntukan untuk urusan-urusan pribadi semata. Mayoritasnya dihabiskan untuk perjuangan dakwah Islam yang muliah.
Beliau ikhlas dan ridho hartanya dihabiskan untuk keperluan dakwah dan penyebaran agama Allah SWT. Beliau justru lebih memilih hidup miskin dan seringkali dikabarkan mengikat batu di perut untuk menahan lapar.
Beliau lebih mengutamakan urusan penyebaran Islam dan kepentingan kaum muslim, dibandingkan menimbun kekayaan dan urusan perut sendiri. (fs)