Faktanesia.id, – KBRI Nairobi kembali berpartisipasi pada ASEAN Food Festival (AFF) 2025, yang berlangsung di Village Market Mall, Nairobi, Kenya, Sabtu (26/4/2025).
Ajang tahunan yang diselenggarakan oleh ASEAN Committee in Nairobi (ACN) kali ini menghadirkan stan dari perwakilan negara-negara ASEAN yang ada di Kenya, yaitu: Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
AFF 2025 juga menghadirkan komunitas masyarakat Vietnam, meskipun negara tersebut belum memiliki kantor Perwakilannya di Kenya.
Selain itu, beberapa perusahaan swasta seperti Indomie dan Air Asia turut meramaikan kegiatan, yang bukan hanya dihadiri oleh warga Kenya dan benua Afrika saja, namun juga warga dari benua Eropa, Amerika, Australia, Asia, dan Pasifik, yang sengaja hadir untuk menikmati berbagai sajian kuliner khas negara-negara ASEAN.
KBRI Nairobi bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Nairobi dan Diaspora Indonesia di Nairobi mempromosikan kuliner Indonesia seperti rendang, sate ayam, bakso, siomay, es cendol, serta makanan ringan dan minuman racikan khas daerah.
Stan Indonesia juga dilengkapi dengan berbagai kerajinan tangan khas daerah seperti batik, kain tenun, tas dan dekorasi anyaman, wayang, dan sebagainya.
Antusiasme pengunjung festival untuk mencicipi kuliner khas Indonesia sangat tinggi. Saking tingginya, makanan dan kudapan Indonesia yang disediakan ludes habis sebelum acara ditutup.
Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Nairobi, Danny Rahdiansyah, menyampaikan bahwa partisipasi Indonesia pada ajang tersebut merupakan upaya Gastrodiplomasi KBRI Nairobi, dan mendukung program ‘Indonesia Spice-up the World’.
“Strategi Gastrodiplomasi sangat efektif dalam penguatan hubungan internasional. KBRI Nairobi melaksanakan soft power diplomacy secara konkrit melalui promosi kuliner Indonesia, yang akan menjadi jembatan kebudayaan, mempererat people-to-people contact/relation, dan berpotensi meningkatkan kerja sama ekonomi (perdagangan, pariwisata, investasi) kedua negara,” ujar Danny Rahdiansyah.
Ketua Ad Interim DWP KBRI Nairobi, Seira Wallentina, mengapresiasi sinergi antara KBRI Nairobi, DWP KBRI Nairobi, dan Diaspora Indonesia di Nairobi, untuk mensukseskan partisipasi Indonesia pada AFF 2025.
“Semoga pengalaman singkat yang dirasakan pengunjung dapat semakin mendorong minat mereka untuk berkunjung ke Indonesia”, ungkapnya.
Soft power diplomacy yang lebih menekankan pada persuasi melalui seni budaya, dengan membangun hubungan yang harmonis melalui cara-cara yang inklusif, bermanfaat untuk mempengaruhi opini publik, termasuk menciptakan persepsi positif.
Kordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Nairobi, R. Wisnu Lombardwinanto menggarisbawahi pentingnya Gastrodiplomasi yang terkait dengan upaya membangun citra bangsa melalui promosi kuliner, yang pada gilirannya dapat menumbuhkan saling pengertian antarbangsa.
“Gastrodiplomasi bisa memproyeksikan citra Indonesia dalam perspektif yang lebih luas dan strategis, diplomasi kebudayaan dilakukan dalam narasi baru: mencitrakan Indonesia yang multikultural, demokratis, moderat, toleran, dan menghargai keberagaman”, kata Wisnu.
“Masyarakat global saat ini sangat antusias untuk mencicipi cita rasa otentik, termasuk dari Indonesia, hal ini merupakan kesempatan emas untuk mempromosikan kuliner Indonesia yang semakin men-Dunia”, pungkasnya.
“Kegiatan bermanfaat sebagai platform pertukaran budaya, di mana orang-orang dapat belajar tentang kekhasan kuliner Indonesia, metode meracik/memasak, dan kisah di balik setiap hidangan yang diminati pengunjung”, ulas Muhamad Faruq, Pelaksana Fungsi Pensosbud II KBRI Nairobi.
Saat ini banyak negara yang ‘all-out’ untuk menggarap ‘nation branding’, antara lain melalui berbagai promosi kuliner sebagai salah satu sarana efektif untuk mempromosikan budaya mereka di tingkat internasional.
Dengan jutaan ragam kuliner dari seluruh penjuru nusantara, tidak mengherankan jika Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam Gastrodiplomasi, dan menjadikannya alat yang ampuh untuk diplomasi budaya. Keberhasilan partisipasi Indonesia pada AFF 2025 merupakan bagian dari upaya peningkatan ‘nation branding’, melalui langkah konkrit direct-promotion kekayaan ragam kuliner Indonesia di luar negeri (Kenya).[R5]


