Faktanesia.id, – Pengamat Politik Lingkungan Risman Pasaribu menyatakan Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (BIPK) bersama Mendagri perlu menata kembali tata ruang pembangunan nasional di seluruh Indonesia.
Menurut Anggota Dewan Pakar KAHMI Nasional itu penataan ulang tata ruang pembangunan nasional ini harus berwawasan lingkungan. “Karena kerusakan lingkungan sekarang ini sangat memprihatinkan,” ujar Risman Pasaribu kepada Faktanesia.id, Sabtu (28/12/2024).
Ia menyebutkan kerusakan lingkungan akibat tata ruang yang tidak tepat berpotensi mengancam stabilitas kehidupan nasional. Menurutnya, agama sudah mengingatkan agar jangan merusak apa yang sudah diciptakan Allah SWT.
Menurut Risman Pasaribu bila manusia melanggar peringatan Tuhan Yang Maha Esa maka nanti manusia sendiri yang merasakan akibatnya.
Menurutnya banyak bencana yang terjadi sekarang ini seperti banjir, longsor karena hutan yang rusak, belum lagi kebakaran, gempa bumi, tsunami dan angin kencang.
Ia menyebutkan berbagai bencana tersebut bisa merusak fasilitas yang dibangun oleh manusia. “Bencana datang karena ulah manusia dan juga kehendak alam,” kata doktor jebolan Universitas Brawijaya ini.
Menurutnya kedua masalah ini harus disikapi dan dicari solusinya bukan sekedar memperbaiki kerusakan yang ada. Risman Pasaribu mengatakan pencegahan lebih penting sebelum terjadi bencana untuk mengurangi kerugian yang besar bagi rakyat. Ia mengatakan bencana menimbulkan kerugian benda, kerugian materi, nyawa dan kerusakan pembangunan sarana prasarana yang ada.
Risman Pasaribu mengatakan beberapa bencana seperti banjir yang terjadi di seluruh Indonesia ini tidak bisa dibiarkan saja hanya atau sekedar memperbaiki, tapi sudah harus segera melakukan evaluasi dan kordinasi.
Menurutnya perlu evaluasi dan kordinasi nasional secara terpadu tentang tata ruang pembangunan nasional.
Risman Pasaribu mengatakan tata ruang pembangunan harus dilakukan secara holistik bukan hanya sekedar sektoral antar kabupaten kota tapi harus berpikirnya menyeluruh.
Risman Pasaribu menyarankan kepada seluruh menteri terkait seperti Menteri Kehutanan, Menteri Lngkungan , Menteri Dalam Negeri, Badan Penanggulangan Bencana dan Bappenas Bappeda Provinsi serta kabupaten/ kota melakukan Rapat Kordinssi Nasional (Rakornas) yang dipimpin oleh Menko Bidang Infrastruktur Dan Pembangunan Kewilayahan, Menteri Dalam Negeri dan Bappenas. “(Rakornas) dibuka oleh Pesiden Prabowo,” ucap Risman Pasaribu.
Risman Pasaribu juga mengatakan Bappeda di kabupaten/kota di Indonesia harus mampu merubah paradigma tentang budaya indonesia untuk tata ruang pembangunan rumah tinggal di bantaran sungai dan laut.
Menurutnya rumah yang biasanya membelakangin sungai dan laut dirubah menjadi menghadap ke laut dan sungai. Menurutnya ketika rumah rumah tidak lagi membelakangin sungai dan laut sehingga tidak lagi menjadikan laut dan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.
“Masarakat akan bersihkan pekarangan mereka sehingga jadi indah,” tutur Risman Pasaribu Ketua Umum Forum Kepakaran Indonesia. Ia menyampaikan salah satu solusi untuk pencegah kebanjiran dan kerusakan lingkungan, pihak Bappeda harus mampu merubah pradigma dan budaya bangsa Indonesia.
Menurutnya khusus daerah pantai pesisir, laut dan sungai, pembangunan perumahan harus menghadap ke laut dan sungai agar tidak lagi sungai dan laut digunakan jadi keranjang sampah yang membuat kerusakan lingkungan yang sebagian membuat banjir. Menurutnya lebih lagi Indonesia terdiri dari pulau-pulau pesisir, padahal di pesisir itu di pinggir-pinggir laut yang dekat mata hari dan airnya dangkal itulah tempat ikan-ikan bisa lahir dan hidup.
“Setelah besar, ikan ikan itu masuk ke laut yang dalam,” papar Risman Pasaribu. Dia juga menyampaikan kebiasaan rakyat Indonesia membangun rumah membelakangi laut dan sungai supaya gampang buang sampah membuat kehidupan ikan ikan itu juga tidak sehat karena makanannya bersumber dari kotoran-kotoran itu sehingga ikan itu terkontaminasi dengan kotoran itu.
“Karena banyak kotoran atau limbah manusia di buang ke laut,” kata Risman Pasaribu. Menurutnya ikan-ikan yang terkontaminasi kotoran itu bila dimakan manusia itu sangat berbahaya apalagi dikonsumsi oleh bu ibu hamil. “Sehingga bayi yang lahir bisa cacat,” ucap Risman Pasaribu.
Dia menyarankan agar pemerintah segera melakukan Rakornas tentang tata ruang di Indonesia, kalau Rakyat Indonesia mau sehat dan cerdas.[R5]