faktanesia.id – SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMA Muhi) memperkuat hubungan internasional melalui program Students Meet Internationally Through Language Education (SMILE) Project. Program ini diinisiasi oleh Workshop Initiatives for Language Learning (WILL) Jepang, yang bertindak sebagai promotor utama.
Sebagai perwakilan SMA Muhi, Kepala Sekolah Hery Nugroho menghadiri penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan WILL Japan di Tokyo, Jepang, Senin (9/12). Penandatanganan ini juga dihadiri oleh Profesor Shigenori Wakabayashi, Representative Director dari WILL Japan.
Hery Nugroho menyatakan komitmennya untuk membekali siswa dengan keterampilan yang relevan di era industri 4.0, tetap berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ia menekankan pentingnya penguasaan bahasa Inggris sebagai soft skill utama dalam menghadapi globalisasi.
“Bahasa Inggris adalah bahasa utama komunikasi global, dan individu yang mahir di dalamnya dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang dari budaya dan latar belakang berbeda. Semoga program ini bermanfaat bagi lulusan kami,” ungkap Hery Nugroho.
Prof. Shigenori Wakabayashi menjelaskan bahwa SMILE Project dilatarbelakangi oleh perkembangan pendidikan bahasa Inggris sejak tahun 1960-an. Ia menegaskan, teori-teori dalam pendidikan bahasa menunjukkan pentingnya interaksi langsung untuk meningkatkan kemampuan bahasa siswa.
MoU ini mencakup pelaksanaan kelas kolaborasi daring secara real-time yang melibatkan diskusi video antara siswa dari kedua negara. Tema diskusi meliputi pengenalan diri, budaya masing-masing, serta impian dan rencana masa depan siswa. Guru SMA Muhi akan memantau perkembangan dan partisipasi siswa selama program berlangsung.
Selain itu, kerja sama ini juga akan mendukung pengembangan profesional guru dan staf dalam bidang bahasa dan budaya internasional. Upaya ini diharapkan memberikan pengalaman belajar islami-modern bagi siswa SMA Muhi sekaligus memperkuat hubungan global.