FAKTANESIA.ID – Azerbaijan meminta Rusia bertanggung jawab atas insiden jatuhnya pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines yang diduga ditembakkan rudal oleh Rusia, menewaskan puluhan orang. Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, menegaskan bahwa pemerintahnya telah menyampaikan tiga tuntutan utama kepada Moskow.
“Pertama, kami menginginkan permintaan maaf resmi. Kedua, Rusia harus mengakui kesalahannya. Ketiga, mereka yang bertanggung jawab harus dihukum secara pidana, dan kompensasi harus diberikan kepada negara Azerbaijan, serta kepada penumpang dan awak yang terluka,” kata Aliyev, Senin (30/12).
Sebagai penghormatan, Aliyev menandatangani dekrit yang menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional Azerbaijan kepada tiga awak kapal yang tewas dalam insiden tersebut, termasuk dua pilot. Dua awak lainnya yang terluka masing-masing menerima penghargaan Perintah Rashadat.
Pesawat Azerbaijan Airlines sedang dalam penerbangan dari Baku menuju Grozny di Republik Chechnya, Rusia, ketika jatuh sekitar 3 kilometer dari Aktau, di tepi Laut Kaspia.
Menurut otoritas Kazakhstan, insiden tersebut menewaskan 38 orang dari total 67 penumpang dan kru di dalam pesawat, sementara 29 orang lainnya selamat. Investigasi masih berlangsung untuk mengungkap penyebab pasti insiden tersebut.
Sebelumnya, penyelidikan awal menyebutkan kemungkinan tabrakan burung sebagai penyebab kecelakaan. Namun, rekaman dari lokasi kejadian menunjukkan adanya lubang besar di bagian ekor pesawat, memicu spekulasi tentang kemungkinan serangan rudal dari sistem pertahanan udara.
Pejabat senior Azerbaijan mengonfirmasi laporan Anadolu bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh sistem rudal Rusia.
Dalam pernyataan resmi Kremlin, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menghubungi Aliyev melalui telepon untuk meminta maaf atas insiden yang terjadi di wilayah udara Rusia dan menyampaikan belasungkawa kepada korban.