faktanesia.id – Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla alias JK, mengungkapkan mengenai tantangan yang dihadapi bangsa ini, terutama dalam konteks hukum dan birokrasi. Olehnya itu, JK mengajak kalangan perguruan tinggi terjun langsung melakukan perubahan dalam upaya membawa Indonesia menjadi lebih maju.
Menurut JK, masalah hukum yang rumit dan birokrasi yang tidak efisien telah menimbulkan dampak negatif terhadap minat investasi di Indonesia.
“Jauh lebih banyak dari beberapa negara tetangga kita seperti Vietnam, Malaysia dan Thailand,” Ungkap JK saat menyampaikan sambutan di acara Dies Natalis Universitas Nasional (UNAS) yang ke 75 dan Lustrum ke 15 di Auditorium Unas, Selasa, 15 Oktober 2024.
Kondisi tersebut memunculkan kekhawatiran bagi tokoh perdamaian asal Bone ini. Indonesia, kata JK, mempunyai kesempatan besar untuk maju dibanding bangsa-bangsa lain. Indonesia juga memiliki potensi yang bisa dimajukan yang belum dimaksimalkan.
“Karena kita negara agraris tapi kita impor beras. Kita negara kaya sumber daya alam, tapi kita impor energi. Hal itu kita harus ubah dalam memajukan bangsa ini,” beber Ketua Umum PMI ini lagi.
Karena itulah, JK menitipkan tiga hal utama yang bisa dilakukan perguruan tinggi untuk memajukan bangsa Indonesia. Seperti pendidikan dan inovasi di bidang teknologi, pemerintahan yang bersih serta kemajuan dan semangat enterpreneurship di masyarakat Indonesia.
“Tiga hal itu bisa menjadi kunci untuk bisa mengejar ketertinggalan kita menuju negara yang lebih baik dan maju,” kata JK optimis.
Ia mencontohkan China dan Jepang yang menjadi negara maju karena memprioritaskan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pondasi mereka.
“Jadi kalau ingin maju dengan cepat, maka harus menguasai teknologi. Penguasaan teknologi kemudian akan membuka peluang untuk menguasai ekonomi,” pungkasnya.