faktanesia.id – Pengurus pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah periode 2022-2027 atau PP Perti menggelar Rapat Kerja Nasional atau Rakernas dan Pertemuan Ulama pada tanggal 15 hingga 17 Oktober 2024 yang dihadiri oleh pimpinan pengurus daerah perti seluruh indonesia.
Kegiatan yang bertujuan sebagai momen penting merumuskan strategi dan tantangan dalam pengembangan pendidikan Islam dibuka secara resmi oleh Ketua Majelis pembina PP Perti, Oesman Sapta Odang (Oso) di sebuah hotel, kawasan ancol, jakarta utara.
Dalam sambutannya, Oesman Sapta ingin organisasi tersebut lebih dikenal masyarakat. Sehingga, semakin berkembang.
“Sekarang pengurus PERTI sudah ada di 27 provinsi. Semoga ke depan pengurus PERTI ada di seluruh provinsi, jangan sampai berkurang,” kata Oesman,Selasa, 15/10/2024.
Olehnya itu, Ia menekankan pentingnya peran media di era digital saat ini/ untuk mensosialisasikan program program progran PERTI agar dikenal masyarakat luas.
“Saya pesankan kepada organisasi pentingnya menyentuh media, media sosial supaya rakyat mengerti bahwa ada organisasi yang besar, organisasi yang cantik seperti ini yang mencintai umatnya,” jelasnya.
Politikus Hanura itu, berpesan agar PERTI selalu membawa pesan damai dan menjunjung tinggi toleransi dengan agama lain.
“Kita harus menghormati agama lain, tetapi bukan berarti kita harus mengikuti ajaran yang tidak sejalan dengan prinsip kita,” tegasnya.
Rakernas kali ini menyoroti isu-isu penting, termasuk kebijakan haji dan umrah serta inovasi dalam pendidikan Islam.
Dialog terkait kebijakan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Kementerian Agama mengenai penyelenggaraan ibadah haji menjadi salah satu fokus, dengan narasumber dari Dirjen Haji dan Umrah serta Kepala BPKH.
Diskusi juga meliputi relevansi kurikulum “Merdeka Belajar” dalam pendidikan agama, serta perkembangan inovatif di pesantren di tengah kemajuan teknologi digital.
Berbagai isu keorganisasian, pendidikan, dakwah, tasawuf, dan ekonomi umat dibahas dalam sidang-sidang komisi, dengan rekomendasi dari setiap komisi yang disahkan dalam rapat pleno hingga malam hari.
Oso menjelaskan, PERTI telah berdiri sejak 1928, memiliki visi yang jelas untuk masa depan organisasi.
“Saya terus berkomunikasi dengan Ketua Umum PERTI mengenai cara-cara untuk mengembangkan organisasi besar ini, dan beliau sudah memiliki rencana matang,” jelas Oso.
Rakernas PERTI akan ditutup pada 17 Oktober dengan pelantikan lembaga baru di bawah PP PERTI, pembacaan rekomendasi Rakernas, dan sambutan dari Ketua Umum PERTI.
Acara ini diharapkan dapat memperkuat konsolidasi organisasi dan memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan pendidikan dan dakwah Islam di Indonesia.