faktanesia.id– Sebagai tindak lanjut dari penetapan status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di Kota Tangerang, Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, meninjau langsung kesiapan sarana, prasarana, serta personel di Posko Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi yang berlokasi di Unit Pelayanan Terpadu Pemadam Kebakaran (UPT Damkar) Kecamatan Batuceper, Selasa (17/12).
Dalam tinjauannya, Dr. Nurdin menilai kesiapsiagaan sudah cukup baik, namun tetap perlu adanya peningkatan agar penanganan bencana dapat lebih efektif.
“Saya melihat kesiapsiagaan teman-teman sudah sangat baik, baik dari sarana prasarana maupun personel. Namun, tentunya masih ada yang perlu ditingkatkan agar upaya penyelamatan dalam situasi darurat bisa lebih optimal,” ujar Dr. Nurdin.
Ia menyoroti peralatan yang tersedia, seperti perahu karet. Dari 16 unit yang ada, hanya enam di antaranya yang dilengkapi mesin. Pj Wali Kota meminta agar seluruh perahu dapat difungsikan menggunakan mesin agar lebih efektif saat digunakan dalam kondisi darurat.
“Kita ingin seluruh perahu yang ada bisa difungsikan secara maksimal dengan menggunakan mesin, mengingat ini status siaga darurat. Langkah ini akan mempermudah proses evakuasi di lapangan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dr. Nurdin menekankan bahwa Posko Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi merupakan bentuk kesiapan Pemkot Tangerang dalam menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem. Koordinasi antara perangkat daerah dan lembaga terkait dinilai sudah berjalan baik.
“Normalisasi saluran-saluran air sudah mulai dilakukan. Embung-embung dikeringkan agar kapasitas daya tampung air bisa bertambah. Selain itu, pemangkasan pohon-pohon yang berpotensi membahayakan terus dilakukan. Kami juga menyiagakan petugas dari Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk antisipasi situasi gawat darurat, termasuk jika dibutuhkan pengungsian,” jelasnya.
Dr. Nurdin juga mendorong kesiapsiagaan masyarakat dalam mendukung upaya pencegahan dan penanganan bencana.
Selain kesiapan teknis, Dr. Nurdin mengajak masyarakat untuk berkolaborasi dalam mengantisipasi bencana hidrometeorologi. Masyarakat diimbau untuk aktif melaporkan kondisi lingkungan yang berpotensi menimbulkan bencana, seperti pohon rawan tumbang, drainase tersumbat, atau embung yang memerlukan perbaikan.
“Untuk mendukung kesiapsiagaan ini, saya harap masyarakat ikut berperan aktif. Laporkan ke Pemkot melalui call center112 atau aplikasi Laksa jika ada hal-hal yang perlu ditindaklanjuti. Misalnya, drainase tersumbat, pohon tumbang, atau pompa yang perlu diperbaiki dan direvitalisasi,” imbau Pj Wali Kota.
Dengan berbagai upaya ini, diharapkan Kota Tangerang lebih siap dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, sehingga dampaknya terhadap masyarakat dapat diminimalisir.