Oleh | Rusman Madjulekka | citizen journalism
Setelah banyak spekulasi yang beredar, terutama terkait kemungkinan mantan Presiden Jokowi atau Wapres Gibran Rakabumi Raka bergabung dengan Partai Golkar, akhirnya yang muncul sebagai kejutan dalam pengumuman pengurus DPP Golkar adalah nama Solihin Kalla. Putra dari mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini resmi dilantik sebagai Ketua Bidang Kewiraswastaan Golkar, sebuah langkah yang mengundang perhatian publik.
Selama ini, Solihin Kalla lebih dikenal sebagai pengusaha sukses yang mengelola Kalla Group, perusahaan besar yang didirikan oleh kakeknya, Hadji Kalla. Meski sering berinteraksi dengan tokoh politik, Solihin dikenal menjauhkan diri dari dunia politik. Namun kini, ia memilih untuk terjun ke dunia politik, dimulai dengan bergabung dalam struktur Partai Golkar.
Solihin Kalla, yang akrab disapa Ihin, lahir di Makassar pada 27 Juni 1976. Sebagai anak keempat dari pasangan Jusuf Kalla dan Mufidah, ia tumbuh dalam keluarga yang sangat berpengaruh di dunia politik dan bisnis Indonesia. Mengikuti jejak ayahnya, yang pernah menjadi Ketua Umum Golkar dan Wakil Presiden, Solihin kini harus membuktikan bahwa dirinya mampu berkiprah di dunia politik, tidak hanya sebagai penerus, tetapi sebagai individu yang berdaya saing di arena elektoral.
Langkahnya ini membawa harapan baru bagi Golkar, yang kini tampaknya ingin menambah kekuatan dengan menghadirkan generasi muda yang berasal dari kalangan pengusaha. Namun, tantangan terbesar bagi Solihin adalah membuktikan dirinya bukan sekadar “anak politikus”, tetapi seorang politisi yang memiliki kapasitas dan keberanian untuk mengambil langkah-langkah politik yang mandiri.
Keputusan Solihin untuk bergabung dengan Golkar juga membawa perubahan dalam dinamika politik di Indonesia. Apakah keahlian bisnisnya akan menjadi modal utama di dunia politik? Waktu yang akan menjawab.