faktanesia.id – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menyampaikan pesan dalam acara Tabligh Akbar yang diselenggarakan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta pada Minggu (8/12).
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Milad ke-112 Muhammadiyah, Milad ke-96 RS PKU Muhammadiyah Surakarta, serta Hari Bermuhammadiyah, dengan tema “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua.”
Dalam ceramahnya, Abdul Mu’ti menyoroti bahwa konsep kesejahteraan yang diusung Muhammadiyah tidak hanya terbatas pada aspek material, tetapi juga menyentuh dimensi spiritual.
“Kemakmuran yang sesungguhnya adalah kemakmuran yang menyentuh semua sisi kehidupan,” ujar Abdul Mu’ti, mengacu pada pesan dalam surat Ar-Rum ayat 9, yang memperingatkan tentang bangsa-bangsa yang gagal karena hanya mengejar kemakmuran duniawi.
Ia juga menyinggung surat Hud yang mengajarkan manusia untuk menjadi khalifatullah fil ardh—pemimpin yang rendah hati, menjaga kedamaian, dan membawa manfaat bagi umat.
Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa Allah selalu mengutus pemimpin dari kalangan masyarakatnya sendiri, seperti dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam surat Al-Jumu’ah, di mana Nabi menjadi pemimpin yang memahami rakyatnya dan berbicara dengan bahasa mereka.
“Seorang pemimpin harus dekat dengan rakyatnya, tidak bersikap elitis, dan selalu memprioritaskan kepentingan bersama,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa korupsi adalah hambatan terbesar dalam mencapai kemakmuran. Sebuah bangsa hanya bisa makmur jika masyarakatnya hidup aman, damai, dan saling menghormati.
Kemakmuran, menurutnya, mensyaratkan adanya kemerdekaan, persatuan, kedaulatan, dan keadilan, di mana setiap orang berhak mendapatkan akses yang setara, termasuk dalam bidang pendidikan.
Pada kesempatan itu, Abdul Mu’ti juga memaparkan visi Kemendikdasmen terkait “Pendidikan Berkualitas untuk Semua,” yang meliputi tiga pilar utama: pendidikan harus terjangkau secara finansial, mudah diakses tanpa hambatan geografis, serta inklusif bagi semua individu tanpa memandang kondisi fisik.