faktanesia.id – Pemerintah kota (Pemkot) Tangerang menyambut baik inisiasi dari PT. Transjakarta untuk meningkatkan pelayanan transportasi di Kota Tangerang. Peningkatan pelayanan tersebut meliputi reutilisasi halte dan shelter bus yang ada di Kota Tangerang.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Arief R. Wismansyah yang hadir bersama Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Achmad Suhaely dan Kepala Badan Perencaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Decky Priambodo, untuk memenuhi undangan audiensi oleh PT Transjakarta pada Jumat (01/12).
“PT. Transjakarta menjajaki sejumlah upaya dan langkah-langkah dalam mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan transportasi publik baik Bus Rapid Transit (BRT), Mikrotrans maupun Transjabodetabek yang beroperasi di Kota Seribu Industri dan Sejuta Jasa,” papar Arief sesaat setelah audiensi yang dilaksanakan di kantor PT. Transjakarta, yang berlokasi di wilayah Jakarta Timur.
“Penawaran tersebut ditujukan untuk meningkatkan integrasi dan kualitas pelayanan transportasi publik di Kota Tangerang,” imbuhnya.
Untuk itu pihaknya menginstruksikan Kepala Dishub dan Kepala Bappeda agar segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait sehingga gagasan-gagasan tersebut dapat segera terealisasi.
“Semoga kerja sama ini dapat segera terealisasi ya karena ini untuk dimanfaatkan bersama juga. Pokoknya kalau buat masyarakat mah ikan sepat ikan gabus lebih cepat lebih bagus,” tukas Arief.
Sementara itu, Direktur Operasional dan Keselamatan Transjakarta, Daud Joseph menerangkan bahwa pihaknya menawarkan ke Pemkot Tangerang untuk melakukan reutilitas beberapa halte yang ada di kota Tangerang.
“Yang pertama adalah Reutilitas Halte. Transjakarta berinisiatif untuk mereutilisasi 8 halte BRT dari Kebon Nanas hingga Poris Plawad,” ungkap Daud.
Daud, mengatakan, 8 halte tersebut ketinggian haltenya sudah sesuai standar sehingga bisa juga dimanfaatkan oleh armada Transjakarta. Ia juga menambahkan tujuan dari reutilitasi tersebut adalah untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan penumpang.
“Karenanya kami memohon ijin kepada bapak agar halte-halte tinggi tersebut bisa dimanfaatkan untuk direutilisasi” tandasnya.
Selain itu, Daud, menjelaskan, pihaknya juga menjajaki kemungkinan untuk optimalisasi beberapa shelter bus yang telah ada di Kota Tangerang.
“Seperti 2 (dua) Shelter yang ada di wilayah Panunggangan Barat tepatnya di dekat ruko Pinangsia, dalam satu hari jalur Poris-Karawaci ini melayani tak kurang dari 6600 penumpang setiap harinya. Dan di area tersebut sangat bagus ya desain loopingnya karena tidak terkena traffic light sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas. Dan ini sangat cocok untuk menjadi tempat berkumpulnya para penumpang baik dari Tangerang ke Jakarta atau sebaliknya,” puji Daud.