FAKTANESIA.ID – Penyelidikan atas jatuhnya pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines masih terus dilakukan. Laporan awal mengindikasikan bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh burung yang menabrak pesawat. Namun, spekulasi baru muncul setelah rekaman kondisi pesawat yang diunggah oleh blogger Rusia, Fighterbomber, di Telegram. Video tersebut menunjukkan lubang di bagian ekor pesawat, yang menyerupai kerusakan akibat pecahan peluru rudal antipesawat.
Kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina, Andrii Kovalenko, menuduh Rusia telah menembak jatuh pesawat tersebut menggunakan rudal darat ke udara. Tuduhan ini disampaikan melalui kantor berita RBC Ukraine, Kamis (26/12).
“Pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines, yang terbang dari Baku ke Grozny, ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia,” ujar Kovalenko.
Ia menambahkan bahwa Rusia seharusnya menutup wilayah udara di atas Grozny saat ada potensi serangan pesawat tak berawak, tetapi gagal melakukannya.
Dugaan pengalihan rute pesawat ini juga dikaitkan dengan serangan pesawat tak berawak Ukraina di Grozny. Hal ini dikonfirmasi oleh Sekretaris Dewan Keamanan Chechnya, Khamzat Kadyrov.
Pesawat dengan nomor penerbangan 8432 dijadwalkan terbang dari Baku, Azerbaijan, ke Grozny, Rusia. Menurut Azerbaijan Airlines, pesawat tersebut membawa 37 warga negara Azerbaijan, 16 warga Rusia, enam warga Kazakstan, dan tiga warga Kyrgyzstan.
Data pelacakan penerbangan dari FlightRadar24 menunjukkan pesawat sempat membuat pola angka delapan saat mendekati bandara Aktau. Ketinggiannya juga fluktuatif selama beberapa menit terakhir penerbangan sebelum akhirnya jatuh ke tanah.
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk berspekulasi mengenai penyebab kecelakaan tersebut. Ia menjelaskan bahwa perubahan jalur penerbangan dari Baku ke Grozny terjadi karena cuaca buruk.
“Informasi yang saya terima adalah pesawat mengubah jalurnya karena kondisi cuaca yang memburuk dan menuju ke bandara Aktau, di mana ia mengalami kecelakaan saat mendarat,” ujar Aliyev.