faktanesia.id , Jakarta – jakarta Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) mendorong Universitas Negeri Makassar (UNM) untuk menyiapkan revolusi entrepreneurship. Hal itu penting untuk menciptakan mahasiswa dalam menjawab tantangan zaman di masa mendatang.
Menurut JK, UNM merupakan salah satu universitas yang menciptakan tenaga pendidik. Sehingga modal tersebut menjadi jalan bagi UNM untuk menyiapkan pondasi bagi generasi mendatang, termasuk dalam menciptakan generasi pengusaha.
“Pendidikan yang baik akan mendatangkan ilmu. Ilmu kemudian menciptakan teknologi yang kemudian menimbulkan spirit enterpreneurship. Setelah itu menjadi industri kemudian yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat. Lalu pendapatan masyarakat yang tinggi itulah yang dikatakan kemakmuran,” kata Jusuf Kalla saat “Bincang Entrepreneurship” bersama unsur pimpinan UNM, di Lantai 7 Menara Pinisi UNM, Jumat (2/6).
“Tapi yang paling penting adalah mengembalikan spirit enterpreneurship khususnya pengusaha nasional,” tambahnya.
Bagi JK, mengembalikan spirit pengusaha nasional sangat penting karena tidak terlepas adanya hubungan erat antara penguasa dan pengusaha. “Penguasa menentukan maju mundurnya pengusaha. Tapi pada dasarnya penguasa didorong oleh pengusaha. itu kenyataannya,” ujar JK .
“Kembali lagi, kemampuan teknologi, inovasi dan kemampuan enterprenur kita masih tidak percaya diri. Padahal kalau kita kerja keras itu juga membuat kita mampu bersaing,” tegas generasi kedua dari Kalla Group tersebut.
Dengan demikian, JK menyebutkan, untuk mengembalikan pengusaha nasional menjadi tuan rumah di negeri sendiri adalah menjadi tugas universitas. Itu juga menjadi salah satu alasan JK yang rajin ke kampus-kampus di Indonesia melakukan hal yang sama, salah satunya UNM.
“Mengapa UNM, karena selain mahasiswa dapat ilmu, mereka kembali ke daerah langsung memberi ilmu karena sebagian besar menjadi guru. tapi ini berlaku untuk semua universitas di Indonesia,” ujarnya.
Pada kesempatan sama, JK menceritakan soal kehebatan pengusaha-pengusaha sulsel ditahun 60-70an. Seperti keberadaan para pengusaha Sulsel yang memiliki bank sendiri. Namun sayangnya, kata JK, keberadaan para pengusaha tersebut hanya bertahan di satu generasi saja.
“Tanpa bermaksud sombong. Satu-satunya perusahaan lokal yang bisa bertahan lama saat ini adalah Kalla Group. Perusahaan yang dibuat bapak saya yang pendidikannya hanya SD,” kenang JK.
Dengan demikian, ia berharap, keterlibatan universitas dalam menciptakan revolusi enterpreneurship akan membuat generasi Indonesia makin siap menghadapi tantangan zaman di masa datang.